BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari
bahasa Yunani echin,”berduri” dan derma,”kulit”) adalah hewan
sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan
dewasa.
Reproduksi
seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan
betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut. Diantara 700
atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi
menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular),
Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu),
Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah
yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan
echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang
ditimbulkannya.
B. Rumusan masalah
- Apa saja ciri-ciri umum echinodermata ?
- Apa klasifikasi echinodermata pada tingkat kelas dan contoh jenisnya ?
- Apa saja keistemewaan echinodermata dari hewan lain ?
- Apa peranan echinodermata bagi manusia ?
C. Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui ciri-ciri umum echinodermata.
- Untuk mengetahui klasifikasi echinodermata pada tingkat kelas dan contoh jenisnya.
- Untuk mengetahui keistemewaan echinodermata dari hewan lain.
- Untuk mengetahui peranan echinodermata bagi manusia
D. Metode
Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah
yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dalam menjabarkan permasalahan
melalui bab pembahasan.
E. Metode
Penulisan
Metode penulisan makalah
ini adalah dengan literatur. Adapun literatur yang digunakan yaitu dari buku dan internet.
BAB
II
ECHINODERMATA
A.
Ciri-ciri umum echinodermata
1.
Kerangka Kalsit terdiri
dari banyak ossicles (tulang kecil). Matriks biomineral dari kerangka
echinodermata terdiri dari kalsium karbonat dan beberapa protein. Kalsit ini
disimpan sebagai kristal kecil yang banyak, tetapi semuanya terletak pada
sumbu kristal yang sama dalam sebuah tulang kecil. Ossicles tidak padat, namun
memiliki struktur mikro seperti spons yang disebut stereom yang unik
untuk filum tersebut. Embriologis, ossicles echinodermata adalah endoskeleton
sejati, karena mereka diproduksi oleh sel mesenkim dan biasanya ditutupi
oleh epidermis. Bagaimanapun, secara fungsional, sebagian besar ossicles
bertindak lebih seperti exoskeleton, tergeletak tepat di bawah epidermis
dan disertai jaringan lain dalam penutup fleksibel tapi kuat.
2.
Sistem vaskular air. Sistem vaskular air
melakukan banyak fungsi penting pada echinodermata, termasuk gerak, respirasi,
dan makan, di samping itu, neuron sensorik yang terletak di termini podia (kaki
tabung) yang merupakan bagian dari sistem organ. Sistem vaskular air mungkin
telah berevolusi dari sistem berbentuk mulut sederhana yang mirip dengan yang
dari filum deuterostoma, seperti tentakel hemichordates pterobranch. Namun, ada
banyak fitur yang berasal dari sistem vaskular air dalam echinodermata,
termasuk: asal embriologis dari mesocoel kiri, podia diatur sepanjang cabang
(ambulacra), dan cincin circumesophageal pusat.
3.
Kolagen jaringan yang dapat berubah. Ossicles
dari echinodermata dihubungkan oleh ligamen sebagian besar terdiri dari
kolagen. Sifat material dari jaringan ikat yang bisa berubah pada rentang waktu
pendek, di bawah kontrol saraf. Ligamen biasanya “terkunci” (kaku), tetapi bisa
sementara “tak-terkunci” (kendor). Hal ini memberikan beberapa keuntungan
mekanik yang menarik, termasuk kemampuan untuk mempertahankan berbagai postur
tanpa usaha berotot.
4.
Organisasi tubuh pentaradial ketika dewasa.
Ketika dewasa dari semua echinodermata masih ada yang simetris radial. Tatanan
simetri radial yang lebih tinggi (misalnya, simetri tujuh lipat atau sembilan
lipat) telah berkembang pada beberapa kesempatan, dan juga jelas sebagai
modifikasi sekunder. Asal-usul evolusi simetri lima lipat tetap tidak jelas.
Beberapa echinodermata Paleozoic awal tidak simetris radial (misalnya, carpoids
dan helicoplacoids), sementara echinodermata mungkin dari Vendian (Arkarua)
memiliki organisasi tubuh lima kali lipat radial.
5.
Habitat. Semua echinodermata masih ada hidup
di laut, dan tidak ada bukti fosil dari setiap pengecualian untuk ini. Dalam
bidang kelautan, echinodermata menempati nyaris semua habitat, di mana mereka
sering merupakan bagian terbesar dari biomassa.
6.
Reproduksi siklus hidup. Dengan perkecualian
yang langka, echinodermata gonochoric (jenis kelamin terpisah) dengan tidak ada
dimorfisme seksual yang jelas. Fertilisasi hampir selalu eksternal. Dari nenek moyang (dan biasanya
masih), siklus hidup yang kompleks, dengan larva hidup bebas yang
planktotrophic (merumput pada alga uniseluler). Larva plesiomorphically
bilateral simetris, memiliki usus bengkok dan ectoderm transparan, dan memberi
makan dengan menangkap partikel
hulu menggunakan pita bersilia. Metamorfosis biasanya radikal.
B.
Klasifikasi echinodermata pada tingkat kelas dan contoh
jenis nya
Berdasarkan
bentuk tubuhnya, Echinodermata diklasifikasikan menjadi beberapa kelas, yaitu
sebagai berikut.
1.
Asteroidea ( Bintang Laut )
(Sumber : seanet.stanford.edu)
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu
sebagai berikut:
a. Bentuk tubuh seperti bintang dan
pentagonal;
b. Bagian tubuh
disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan;
c.
Pangkal lengan
membesar yang makin kecil dan ujung meruncing;
d. Setiap lengan
terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam ;
e.
Permukaan
aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae;
f.
Rahang dapat
membuka dan menutup dan fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap
mikroorganisme;
g. Tentakel peraba
pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik matasensitive cahaya;
h. Saluran
pencernaan sempurna dan pendek;
i.
Respirasi
dengan dermal branchia dan kaki tabung;
j.
Badan tiadmen
dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit yangberfungsi membawa sisa
metabolisme keluar tubuh;
k. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf
dan tali- tali saraf
Asteroidea merupakan spesies
Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut
bintang laut. Contoh spesies ini adalah Acanthaster
sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki
duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk
seperti catut yang disebut Pediselaria.
Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan
tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral,
sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki
ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat
melekat kuat pada suatu dasar. Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi
yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram
pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ
kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :
a.
Madreporit,
yaitu lubang tempat masuknya air;
b. Saluran batu;
c.
Saluran
cincin disekitar mulut;
d. Saluran radial ke setiap lengan;
e.
Saluran
lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampula
Fungsi sistem ambulakral adalah :
a.
Untuk
melekatkan diri pada sesuatu;
b. Untuk bergerak;
c.
Untuk menangkap
mangsa
2. Ophiuroidea ( Bintang ular laut )
(Sumber : siera104.com)
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuh pipih dengan discus sentralis
bersegi lima atau bulat;
b. Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan
fleksibel;
c. Tidak ada lekuk ambulakral;
d. Tidak ada pedicellaria;
e. Larva pluteus yang berenang bebas;
f. Sistem ambulakral : pedia tanpa
ampula dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk
memasukkan makanan ke mulut.
Ophiuroidea
terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).
Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea,
namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih
dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea
tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya.
Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
3.
Echinoidea ( Bulu babi )
(Sumber
: bio1151.nicerweb.com)
Ciri-ciri umum
dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a. Tubuhnya berbentuk
bulat atau oval tanpa lengan;
b. Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng
kalkareus yang rapat, tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan
atau Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang;
c. Podia (kaki tabung) keluar dari
lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi untuk pergerakan;
d. Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat
membrane;
e. Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membrane;
f. Lekuk/celah ambulakral tidak ada;
g.
Pedicellaria bertangkai dengan 3
japits
Echinoidea
berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang
berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia
punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat
pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera
aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya
yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih
misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya
pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang
halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi
permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral
yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
4. Holothuroidea ( Teripang / Timun
Laut )
(Sumber
: bio1151.nicerweb.com)
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu
sebagai berikut:
a.
Tubuh simetri bilateral, biasanya
memanjang;
b. Mulut terletak pada satu ujung dan
anus pada ujung lain (posterior);
c.
Dekat mulut ada tentakel;
d. Tidak ada spina (duri) dan
pedicellaria;
e.
Podia (kaki
tabung) ada, untuk pergerakan;
f.
Jenis kelamin
terpisah;
g. Respirasi
dengan pohon respirasi;
h. Saluran
pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku;
i.
Kelenjar gonat
berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan;
j.
Bergerak dengan
bantuan kaki buluh dan kontraksi otot .
k. Tidak memiliki lengan .
Hewan ini tidak berlengan dan anus
terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan
inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur
ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki
ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut
pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang
bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air melalui anus.
5. Crinoidea ( Lili laut )
(Sumber
: bio1151.nicerweb.com)
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a.
Tubuh bentuk
bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal;
b.
Tubuh terdiri
atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen dan struktur
bercabang lima atau kelipatannya;
c.
Mulut di
sebelah anus;
d.
Lekuk
ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria;
e.
Lengan-lengan
dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau
sepuluh atau tanpa spina
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri
dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang
bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal
sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap
di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang
surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap
ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar
tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan
mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak
memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya
zooplankton atau partikel makanan.
C.
Keistemewaan echinodermata
Keistemewaan echinodermata dar hewan
lainnya yaitu :
a. Memiliki tubuh (organ tubuh) lima
atau kelipatannya. Disamping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering
disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak,
bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok.
b. Echinodermata
mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang,
contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun
laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk
melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali.
D.
Peranan echinodermata bagi ekosistem
Echinodermata
adalah penting bagi ekosistem. Mereka juga merupakan sumber makanan dan
obat-obatan bagi manusia.
1. Peranan ekologis
Echinodermata memainkan berbagai peran ekologi. Pasir dolar
dan teripang menggali ke dalam pasir, menyediakan lebih banyak oksigen pada
kedalaman lebih besar dari dasar laut. Hal ini memungkinkan organisme lebih
banyak untuk tinggal di sana. Selain itu, bintang laut mencegah pertumbuhan
alga pada terumbu karang. Hal ini memungkinkan karang untuk menyaring-makan
lebih mudah. Dan banyak teripang menyediakan habitat bagi parasit seperti
kepiting, cacing, dan siput.
Kematian
besar dari landak laut, Diadema antillarum di Laut Karibia bertepatan dengan
peningkatan pertumbuhan alga di beberapa daerah tetapi tidak yang lain.
Echinodermata
juga merupakan langkah penting dalam rantai makanan laut. Echinodermata adalah
makanan pokok dari banyak hewan, termasuk berang-berang laut. Di sisi lain,
echinodermata makan rumput laut dan menjaga pertumbuhan terkendali. Ingat bahwa
landak laut adalah hewan pemakan rumput, terutama makan alga pada karang dan
batu. Baru-baru ini, beberapa ekosistem laut telah dikuasai oleh rumput laut.
Kelebihan rumput laut dapat menghancurkan seluruh terumbu. Para ilmuwan percaya
bahwa kepunahan jumlah besar echinodermata telah menyebabkan kehancuran ini.
2. Peranan sebagai makanan
Di beberapa negara, echinodermata
dianggap makanan lezat. Sekitar 50.000 ton landak laut ditangkap setiap tahun
untuk makanan. Mereka sebagian besar dikonsumsi di Jepang, Peru, Spanyol dan
Perancis. Kedua gonad jantan dan betina landak laut juga dikonsumsi. Rasanya
digambarkan dengan lembut dan meleleh, seperti campuran seafood dan buah.
Teripang yang dianggap lezat di beberapa negara Asia Tenggara. Di Cina mereka
digunakan sebagai dasar untuk sup agar-agar dan minuman.
3. Peranan sebagai obat-obatan
Echinodermata juga digunakan sebagai obat dan dalam
penelitian ilmiah. Sebagai contoh, beberapa racun teripang memperlambat laju
pertumbuhan sel tumor, sehingga ada kepentingan dalam menggunakan ini dalam
penelitian kanker.
Landak laut atau Sea urchins (Echinoidea) merupakan
organisme model yang digunakan dalam penelitian biologi perkembangan. Landak
laut telah digunakan untuk mempelajari mekanisme pembuahan dan aktivasi telur,
proses fisiologis yang terjadi selama pengembangan awal, dan pengaturan
diferensiasi pada embrio awal. Selain itu, dasar molekul perkembangan awal
dipelajari dalam landak laut. Gamet dapat diperoleh dengan mudah, kestelilan
tidak diperlukan, dan telur dan embrio awal banyak spesies yang umum digunakan
adalah dengan transparansi yang indah. Selain itu, awal perkembangan embrio
landak laut adalah proses yang sangat dilestarikan. Ketika sekumpulan telur
dibuahi, semua embrio yang dihasilkan biasanya berkembang pada saat yang sama.
Hal ini membuat studi biokimia dan molekuler dari embrio awal mungkin dalam
landak laut, dan telah menyebabkan sejumlah penemuan besar.
4. Peranan untuk pertanian
Kerangka keras echinodermata digunakan sebagai sumber kapur
oleh petani di beberapa daerah di mana batu kapur tidak tersedia. Kapur
ditambahkan ke tanah untuk memungkinkan tanaman untuk mengambil lebih banyak
nutrisi. Sekitar 4.000 ton hewan yang digunakan setiap tahun untuk tujuan ini.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Echinodermata
memiliki Kerangka Kalsit terdiri dari banyak ossicles (tulang kecil).
Matriks biomineral dari kerangka echinodermata terdiri dari kalsium karbonat
dan beberapa protein,
2. Sistem
vaskular air, termasuk gerak, respirasi, dan makan, di samping itu, neuron
sensorik yang terletak di termini podia (kaki tabung) yang merupakan bagian
dari sistem organ.
3. Kolagen
jaringan yang dapat berubah. Ossicles dari echinodermata dihubungkan oleh
ligamen sebagian besar terdiri dari kolagen.
4. Organisasi
tubuh pentaradial ketika dewasa. Ketika dewasa dari semua echinodermata masih
ada yang simetris radial.
5. Habitat.
Semua echinodermata masih ada hidup di laut.
6. Reproduksi
siklus hidup. Dengan perkecualian yang langka, echinodermata gonochoric (jenis
kelamin terpisah) dengan tidak ada dimorfisme seksual yang jelas.
7. Echinodermata
diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut),
Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi), Crinoidea (lili laut )
dan Holothuroidea (timun / teripang laut).
8. Memiliki tubuh (organ tubuh) lima
atau kelipatannya. Disamping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering
disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak,
bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok.
9. Echinodermata sangatlah berperan
penting bagi ekosistem diantaranya ; peranan ekologis, peranan sebagai makanan,
peranan sebagai obat-obatan, dan peranan untuk pertanian.
B.
Saran
Dengan
adanya makalah ini diharapkan kita dapat mengetahui apa itu echinodermata,
ciri-ciri, serta manfaat nya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu diharapkan
kepada pembaca untuk lebih mendalami lagi tentang echinodermata ini. Kita juga
diwajibkan untuk menjaga kelestarian echinodermata ini maupun dan
makhluk-makhluk lainnya dan jangan berbuat sebaliknya.
Allah
berfirman :
Artinya : “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,
sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”(Q.S Al-A’raf : 56)
DAFTAR
PUSTAKA
Irmadani
Arief. 2012. Echinodermata, https://www.academia.edu/7458411/KATA_PENGANTAR_EFHAAA, (Diakses pada 6 Maret 2015)
Sridianti. 2014. Peranan
echinodermata, http://www.sridianti.com/peranan-echinodermata.html, (Diakses pada 6 Maret 2015)
Novi
indriani. 2014. 6 ciri echinodermata, http://www.sridianti.com/enam-ciri-ciri-umum-echinodermata.html, (Diakses pada 6 Maret 2015)